OPTIMALISASI LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI ECOENZIM

       Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses di mana masyarakat yang miskin sumber daya, kaum perempuan dan kelompok yang terabaikan lainnya didukung agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri. Proses pemberdayaan merupakan serangkaian kegiatan untuk memperkuat dan mengoptimalkan keberdayaan dengan dibantu oleh seorang pemberdayaan atau biasa disebut fasilitator. Kehadiran fasilitator sebagai pemberi solusi atas masalah apa yang dihadapi oleh masyarakat namun ada juga keberadaan fasilitator berfungsi untuk menjembatani permasalahan masyarakat dengan membantu menyadarkan mereka sehingga mereka menemukan solusinya sendiri. Sebagai seorang calon fasilitator bagi masyarakat,  maka Mahasiswa Prodi PMI semester 5 belajar mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilam sebagai seorang fasilitator dengan melakukan kegiatan pemberdayaan kepada petani di di kelurahan Simpang Baru tepatnya di jalan Garuda Sakti, Gang Melayu Kecamatan Tuah Madani pada senin 11 Desember lalu.

Pemberdayaan di masyarakat yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa tersebut adalah pembuatan Eco Enzyme dengan memanfaatkan limbah-limbah rumah tangga untuk dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman pertanian dan tanaman hias lainnya. Ecoenzim ini adalah cairan yang dibuat dari campuran  gula merah dan sayur-sayuran busuk yang difermentasikan ke dalam wadah tertutup kemudian baru digunakan dengan proses penyemprotan ke daun-daun tanaman. Manfaat yang diberikan adalah tanaman terlindungi dari serangga atau hama yang memakan daun, sebagai pestisida alami dan masih banyak lagi yang kami paparkan pada bab selanjutnya.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh adanya  kondisi geografis masyarakat kota Pekanbaru yang sebagian besar adalah pedagang sehingga ada golongan minoritas seperti petani yang ada di kota Pekanbaru, tentu dengan adanya kaum minoritas di perkotaan ini justru malah menjadi fokus kelompok untuk memberikan salah satu program pemberdayaan. Tidak hanya petani saja namun program ini kami peruntukkan bagi masyarakat kota dimana jika mereka memiliki tanaman hias atau tanaman sayuran siap petik bisa memakai produk ini sebagai pupuk organiknya yang ramah lingkungan. Eco Enzyme ini bisa sebagai pengganti pupuk tanpa harus para petani dan masyarakat membeli pupuk yang lebih mahal. Untuk mensiasati mahalnya harga pupuk bagi petani, maka Mahasiswa Prodi PMI menfasilitasi masyarakat untuk membuat pupuk cair organik (PCO) yang ternyata bisa dibuat dari bahan-bahan alami yang sederhana serta terjangkau harganya. Tentu dengan memanfaatkan sampah organik seperti ini bisa membantu meminimalisir penumpukan sampah sebagai bentuk kita cinta dengan lingkungan yang sehat.

“Dari kegiatan ini kami berharap petani juga masyarakat yang kami ajarkan tentang pembuatan Eco Enzyme dapat menjadi stakeholder bagi petani dan masyarakat lain yang ada di kelurahan Simpang Baru maupun cakupan yang lebih luas yaitu Kecamatan Tuah Madani. Sehingga ketika kami sudah mensosialisasikan ataupun mengajarkan pembuatan Eco Enzyme ini, petani dan masyarakat lain dapat mengajarkan kembali kepada lainnya. Selain itu kami juga berharap petani bisa mendapatkan penghasilan lebih baik dari hasil pertanian yang semakin baik maupun jika berkenan untuk menjual produk ini maka petani bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan memanfaatkan sampah organik menjadi produk yang sangat berguna adalah salah satu usaha dalam meminimalisir pencemaran lingkungan.”  tutur Epril mahasiswa PMI.

 

About Yulia Annisa

Check Also

Millad ke- 26 Tahun Prodi PMI FDK UIN Suska Riau

Kamis, 29 Februari 2024 lalu, Kegiatan rutin tahunan, yakni Millad Prodi PMI Fakultas Dakwah dan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *