Katapiang 22 Oktober 2024, JEMARI Sakato dengan dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Aviation Fuel Terminal (AFT) Minangkabau bersama Kelompok Siaga Bencana (KSB) di Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman menyelenggarakan Penilaian Resiko Multibahaya (HVCA) bersama KSB nagari di aula kantor Wali Nagari Katapiang. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai ancaman dan kerentanan yang dihadapi suatu wilayah, sehingga KSB dapat merencanakan dan mengambil langkah mitigasi, kesiapsiagaan, dan respons secara tepat.
Kegiatan di fasilitasi oleh Agung dan Tara selaku Fasilitator dari LSM Jemari Sakato yang juga dibantu langsung oleh Lugi Mardion Putra dan Muslimatul Husna selaku mahasiswa magang dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Khasim Riau. Fasilitator memfasilitasi KSB membuat kalender musim agar masyarakat mengetahui apa-apa saja peristiwa-peristiwa yang kerap kali terjadi dalam kurun waktu setahun terakhir dan juga membantu memfasilitasi kelompok KSB dalam membuat diagram ven untuk menggambarkan hubungan dan peran antara berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, seperti Pemerintah Nagari, KAN, KSB, PKK, Posyandu dan lembaga lain yang terkait. Hal ini membantu memahami siapa saja yang akan bekerja sama dan bagaimana mereka berinteraksi jika terjadi bencana. Kegiatan ini dilakukan dengan 15 orang peserta yang diikuti secara antusias dan partisipatif oleh anggota KSB.
Di akhir kegiatan KSB mengucapkan terimakasi kepada LSM Jemari Sakato yang telah menbantu kelompok mengulas kembali dan meberikan penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan terhadap bencana. KSB juga menyampaikan harapannya untuk CSR Pertamina Aft Minangkabau agar kedepan bisa memberikan support kepada KSB Nagari Katapiang berupa bantuan fisik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat jika nanti terjadi bencana. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan KSB Nagari Katapiang dapat menerapkan program mitigasi dan pencegahan yang telah direncanakan, termasuk simulasi dan pelatihan berkelanjutan bagi anggotanya serta mampu mengembangkan dan menerapkan rencana tanggap darurat yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk siap menghadapi bencana.
Sumber berita : Yefni, M.Si