Berdayakan Petani Lengkuas, Mahasiswa PMI Gelar Penyuluhan

Kegiatan Pemberdayaan dilakukan di Desa Rimbo Panjang selama 4 minggu berturut-turut, sejak 11 November 2023. Sasaran kegiatan pemberdayaan kali ini ialah petani lengkuas. Mahasiswa yang terdiri dari:  Safaruddin, Putri Wulandari, Alifiya Putri, Muhammad Alwi Lubis, Melisa Yuliani, Khairil, Winda Lahagu dan Nur Ainun melakukan kunjungan langsung kepada petani lengkuas untuk mengobservasi dan menganalisis permasalahan yang ada pada petani lengkuas. berdasarkan Survei dan analisis swot yang dilakukan pada petani lengkuas,  terdapat beberapa masalah yang dialami, diantaranya yaitu dalam hal pengolahan dan pendistribusian hasil panen lengkuas. Ada beberapa analisis masalah dari pendistribusian ini diantaranya terlalu banyak perantara dalam pendistribusian, pasar yang tidak teratur, dan penurunan jumlah produksi serta posisi petani yang lemah, selain itu biasanya harga lengkuas berbeda antara di petani dengan yang ada di pasar.

Berdasarkan hal tersebut, Setelah adanya diskusi kelompok, mereka menentukan sebuah program yang bisa di manfaatkan oleh masyarakat setempat, kemudian program yang disepakati oleh kelompok adalah pemberdayaan petani lengkuas dengan melakukan sosialisasi pemanfaatan dan pengolahan  lengkuas di Dusun II Desa Rimbo Panjang. Mahasiswa melakukan sosialisasi kepada petani lengkuas untuk memberikan pemahaman tentang pemanfaatan lengkuas serta khasiatnya, seperti pengolahan jamu lengkuas. Jadi, lengkuas yang telah dipanen tidak langsung dijual, untuk menghindari penurunan harga lengkuas, maka lengkuas diolah terlebih dahulu menjadi sebuah produk, seperti minuman tradisional dan lain sebagainya.

Pada kegiatan mahasiswa Prodi PMI mencoba menerapkan  model Pemberdayaan A (Localty Development) yaitu pemberdayaan dengan memanfaatkan potensi lokal.  Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu Process Objective Approach, dimana pendekatan ini adalah pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai pengambil prakarsa, mulai dari mengidentifikasi masalah, analisa, menyusun perencanaan, penanggulangan masalah, pelaksanaan kegiatan sampai dengan penilaian dan pengembangan kegiatan. Masyarakat dapat mandiri dalam mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Strategi yang digunakan yaitu strategi kampanye yang dilakukan secara terencana untuk mendidik, meyakinkan, mempengaruhi serta mengambil simpati individu atau masyarakat, menggunakan berbagai media untuk memenuhi target dalam satuan waktu tertentu. Dan terdapat beberapa tahapan kegiatan pemerdayaan yaitu, identifikasi masalah, perencanaan program, pelaksanaan program, pemantauan dan evaluasi, pengembangan kapasitas dan pengelolaan keberlanjutan.

Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pemberdayaan ini adalah: Untuk menyampaikan informasi tentang pengelohan dan pendistribusian lengkuas, memberikan pemahaman melalui pemanfaatan lengkuas menjadi olahan miniman herbal, membantu petani untuk dapat mengidentifikasi peluang peningkatan penjualan melalui optimalisasi distribusi produk, serta membekali pengetahuan mengenai strategi distribusi yang efektif untuk mencapai target pasar.

 

About Yulia Annisa

Check Also

Mempersiapakan Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan yang Unggul, Prodi PMI UIN Suska Riau gelar Workshop PAR

Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Suska Riau menggelar workshop Participactory Action Research (PAR) di …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *